Psychographic Segment : Pengakuan Soimah Berpotensi Merusak Citra Petugas Pajak

“suarakan fakta apa adanya Mba Soimah karena kejujuran itu mahal harganya dan berkaryalah untuk bangsa agar maju budayanya !”. Demikian ungkap seorang warganet setelah menyaksikan kesaksian Soimah dalam podcast Blakasuta.

Ungkapan ini berdasarkan analisa Communication Style Evello cenderung berbobot Action-Seeking 76%. Terminologi Action-Seeking merujuk gaya komunikasi yang bertujuan untuk memicu tindakan seseorang. Ini artinya, sang warganet meyakini bahwa apa yang disuarakan oleh Soimah adalah benar dan layak menjadi referensi pihak lain.

Pengakuan Soimah yang merasa diperlakukan tidak pantas oleh petugas pajak bersentimen negatif dengan bobot mencapai 93%. Tak hanya itu, pengakuan Soimah terlihat didominasi perasaan takut dengan bobot 83%. Tingginya bobot emosi menunjukkan bahwa Soimah secara emosional tertekan.

Evello juga mendeteksi jika pengakuan Soimah sangat emosional dengan bobot mencapai 89%. Alih-alih menceritakannya secara rasional, Soimah jusru fokus pada pengalaman emosionalnya berhadapan dengan petugas pajak.

Sebagai seorang figur publik, pengakuan Soimah tentu membawa dampak pada persepsi publik. Bobot detract terdeteksi evello saat melakukan analisa Brand Image. Detract berarti kuatnya opini buruk yang dibentuk Soimah terhadap citra petugas pajak.

Pada akhirnya, bobot gabungan sentimen negatif, personalitas yang emosional dan citra detract akan membentuk segmentasi tersendiri di publik terhadap petugas pajak. Skor At-Risk menunjukkan tingkat frustrasi terhadap petugas pajak yang jauh dari harapan.

Skor At-Risk seperti tercermin dalam pandangan Soimah tentang perilaku petugas pajak pada akhirnya akan membentuk Segmentasi Psikografis. Mereka yang berada pada barisan ini percaya gambaran petugas pajak seperti apa yang dituturkan oleh Soimah.

SHARE

HEADLINES