Membaca Reaksi Publik Saat Twitter Berpindah Tangan Ke Elon Musk

Setelah lama menjadi kontroversi di ruang publik, twitter akhirnya berpindah pemilik ke tangan ke Elon Musk. Dengan harga pembelian mencapai 44 Miliar Dollar, Evello mendeteksi aksi ini dengan sentiment positif dengan skor meyakinkan, 48,35%.

Di jagad Twitter, Elon adalah publik figure paling dipuja oleh netizen. Selama sepekan pantauan, akun @elonmusk telah berinteraksi sebanyak 6.307.106 kali dalam bentuk retweet, reply, quote tweet dan likes.

Keputusan manajemen twitter atas tawaran Elon Musk disambut dengan hangat oleh netizen sejagat. Melalui strength Analyzer, evello mendeteksi kecenderungan Analytical 79%. Dengan skor Analytical 79% Evello meyakini bahwa netizen cenderung mencari tahu alasan Elon untuk membeli Twitter.

Seperti diketahui, Elon beralasan pembelian twitter dilakukan untuk menjamin kebebasan berpendapat, meningkat kemampuan dan fitur twitter dan mengautentikasi pengguna seluruhnya sebagai manusia. Latar belakang Elon membeli twitter juga membuat netizen cenderung Joy dengan skor mencapai 53%.

Keramaian percakapan pembelian twitter oleh Elon didominasi oleh emosi Joy dengan skor mencapai 32%. Langkah Elon banyak menuai dukungan netizen dunia. Tak terkecuali oleh pendiri dan mantan CEO Twitter, Jack Dorsey. Dorsey mendukung alasan Elon membeli twitter dan menyebutnya sejalan dengan cita-cita twitter.

Meskipun demikian, tak sedikit netizen yang khawatir dengan langkah twitter. Banyak aktivis dan pegiat HAM yang menganggap di tangan Elon, ujaran kebencian akan berkembang. Keramaian percakapan ini terdeteksi oleh Evello dengan emosi Sadness mencapai 19%.

Pembelian twitter juga terbaca oleh Evello dengan emosi Anger 7%. Hal ini terlihat karena banyak yang curiga jika twitter akan menjadi ladang subur bagi propaganda, penyebaran informasi palsu, disinformasi dan ujaran kebencian. Banyak juga yang terlihat marah karena tak ingin pendukung Trump kembali dengan sikapnya yang rasis.

Di Indonesia, penggemar Elon Musk di jagad Twitter terbilang tidak kecil. Selama pantauan periode 20-26 April, netizen asal Indonesia berinteraksi dengan akun @elonmusk sebanyak 125.802 Tweet dan sekaligus menempatkan Indonesia negara Asia kedua setelah India yang netizennya banyak beriteraksi melalui akun @elonmusk.

Selengkapnya? #TanyaEvello

Akhir Kisah Sang Pembunuh Begal Amaq Sinta Berpotensi Happy Ending

Setelah ramai menuai sentimen negatif publik, kisah pembunuh begal yang menjadi tersangka, Amaq Sinta berpotensi berakhir happy ending. Melalui analisa terhadap tiga peristiwa yang mengiringi perjalanan kasus ini, Evello menangkap kecenderungan sentimen negatif turun.

Saat ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Lombok Tengah, kasus ini bersentimen negatif sangat besar. Sejalan dengan ramainya komentar satire publik, Evello mendapatkan skor bersentimen negatif mencapai 79,99%.

Sentimen negatif cenderung turun saat kasus ini diambil alih oleh Kepolisian Daerah (Polda) NTB. Skor negatif pun turun dari semula 79,99% menjadi 75,28%. Walaupun cenderung turun, kondisi ini tidak membuat publik puas. Hal ini terlihat dari emosi Joy yang tidak berubah serta penurunan skor sentimen yang tidak signifikan.

Skor sentimen negatif turun cukup tinggi saat Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, Komisaris Jenderal Polisi Agus Andrianto meminta kasus korban begal yang berujung menjadi tersangka untuk dihentikan. Respon public cukp kuat dengan skor sentimen negatif turun menjadi 66,69%.

Pendapat Kabareskrim jika kasus ini diteruskan akan membuat masyarakat takut melawan pelaku kejahatan menjawab ramainya komentar satire publik melalui media sosial.

Dukungan Kabareskrim untuk menghentikan kasus ini meningkatkan emosi Joy publik yang tadinya tetap bertahan pada skor 9% naik menjadi 11%. Sebelumnya saat kasus ini dilimpahkan ke Polda NTB, tidak ada perubahan skor emosi Joy.

Turunnya skor sentimen negatif dan meningkatnya kegembiraan publik pada kasus Amaq Sinta mendorong evello menyimpulkan jika kasus ini akan memenuhi keinginan publik.

Selengkapnya? #TanyaEvello

Prediksi Big Data: Upaya Dorong Jokowi 3 Periode Terus Berlanjut

Ada dua peristiwa penting terpantau Evello terkait isu penundaan pemilu 2024. Peristiwa pertama saat klaim adanya 110 juta akun media sosial soal penundaan pemilu 2024. Peristiwa kedua saat deklarasi dukungan Jokowi 3 periode oleh Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi).

Dari kedua peristiwa ini, Evello memotret sentimen dan emosi yang berkembang di media sosial. Hasilnya, upaya agar penundaan pemilu 2024 tetap bersentimen negatif. Saat deklarasi, sentimen negatif terbaca turun tipis dengan skor 50,18% dibandingkan sebelumnya.

Emosi Joy publik bisa dibilang menurun saat deklarasi Apdesi. Dari sebelumnya 28% menjadi 23%. Demikian juga emosi Sadness turun tipis dari sebelumnya 27% menjadi 26%.

Evello mencatat terjadi peningkatan emosi Anger saat deklarasi Apdesi. Dari sebelumnya 8% menjadi 12%. Walau tidak besar, emosi ini menunjukkan adanya peningkatan ketidaksetujuan Jokowi 3 periode.

Dari Strength Analytics, evello mencatat kabar baik jika perhatian publik soal isu pemerintahan Jokowi 3 periode meningkat. Peningkatan ini terlihat dari skor analytical 66% menjadi 73%.

Kedua adalah turunnya skor tentative dari 6% menjadi 5%. Skor ini menunjukkan kegamangan dalam menerima informasi turun walau belum mencapai level yakin atau percaya pemerintahan Jokowi harus dilanjutkan hingga 3 periode.

Ketiga adalah turunnya kecenderungan tidak senang alias sedih saat deklarasi Jokowi 3 periode dilakukan oleh Apdesi dari 6% menjadi 5%.

Meskipun demikian, kecenderungan ketidaksukaan terhadap deklarasi Jokowi 3 periode cenderung naik. Ada bibit perlawanan yang tumbuh karena berkembangnya pandangan pelanggaran konstitusi untuk menunda pemilu 2024.

Dari dua peristiwa ini, jalan untuk menunda pemilu 2024 masih minim dukungan publik, walaupun emosi Joy masih mencuat pada skor 23%. Siapa yang senang pemilu ditunda belum sepenuhnya ikut bersuara di publik.

Di sisi lain, ada potensi bertumbuhnya pihak-pihak yang marah jika isu ini terus berhembus. Kemarahan ini belum terlalu menguat, sehingga evello memperkirakan isu penundaan pemilu 2024 akan terus digulirkan.

Selengkapnya? #TanyaEvello

Pawang Hujan Sirkuit Mandalika Ditonton 107 Juta Kali Di Tiktok

Melalui fasilitas Daily Trending, Evello sebagai platform Big Data dapat memastikan nama Raden Roro Istiati Wulandari atau biasa disapa Rara tidak banyak dikenal publik. Pasalnya, di Google Indonesia, masyarakat lebih ramai mencari dengan kata kunci Pawang Hujan Mandalika. Kata kunci ini telah digunakan oleh pengguna internet Indonesia untuk Googling sebanyak lebih dari 50 ribu kali.

Masuk dalam jajaran trending twitter Indonesia dengan jumlah 87.469 kicauan, Raden Roro Istiati Wulandari atau biasa disapa Rara sebagai pawang hujan di MotoGP Mandalika 2022 lebih ramai dikicaukan dibandingkan Final All England.

Tertarik dengan fakta-fakta tersebut, Evello melakukan penelusuran lebih lanjut seberapa populer pawang hujan MotoGP Mandalika 2022 di Tiktok. Hasilnya, video berisikan aksi Rara mengusir awan hujan telah dibagikan sebanyak 185.472 kali.

Tak hanya itu, terdapat 6.151.512 tanda cinta alias diggs diberikan oleh warga Tiktok terhadap video-video aksi sang pawang hujan. Pengguna Tiktok juga ramai memberikan komentar sebanyak 167.182 percakapan.

Jumlah percakapan ini, sekaligus mengalahkan keramaian percakapan tentang Minyak Goreng, Pendeta Saifuddin Ibrahim dan Penundaan Pemilu di Tiktok pada periode 20 Maret 2022.

Aksi Rara juga ternyata menjadi hiburan bagi media sosial berpengikut 92 juta di Indonesia ini. Pasalnya, video-video aksi sang pawang hujan telah diputar sebanyak 107.717.854 kali dalam waktu hanya beberapa jam saja.

Luar Biasa!!! Selengkapnya? #TanyaEvello

Ada Pencarian “Harga Emas” Di Antara Konflik Rusia vs Ukraina

Netizen Indonesia atau dikenal dengan netizen +62 memang “ajaib”. Bagaimana tidak, di tengah konflik Rusia dan Ukraina, Evello menangkap pencarian bertema “Harga Emas”. Hal ini terdeteksi Evello melalui fasilitas Evello Daily Trending seputar tren pencarian di Google Indonesia.

Mengawali invasi Rusia ke Ukraina pada Kamis 24 Februari 2022, pencarian dengan kata kunci “Ukraina” mencapai lebih dari 1 juta search. Tak hanya pencarian dengan kata kunci “Ukraina”, Evello menemukan 82 kata kunci lainnya digunakan netizen Indonesia untuk mencari informasi seputar invasi Rusia tersebut.

“Kenapa Rusia Menyerang Ukraina”, Masalah Rusia Ukraina”, “Apa Itu NATO”, “Biden”, dan “Donal Trump” menjadi kata kunci terkait konflik Rusia dan Ukraina. Menariknya Evello menemukan pencarian dengan kata kunci “Harga Emas” oleh netizen Indonesia di tengah konflik Rusia dan Ukraina.

Mengapa pencarian ini menjadi terkait dengan konflik Rusia dan Ukraina? Selidik punya selidik, banyak berita di media Indonesia mengabarkan fluktuasi harga emas seiring dengan konflik tersebut. Di media-media pemberitaan Indonesia, Evello menangkap sebanyak 404 berita terkait Harga Emas pada periode 23-25 Februari 2022.

Emosi Marah Dominasi Temuan Minyak Goreng Ditimbun.

Kalau bicara minyak goreng, kita sedang membicarakan sesuatu yang sedang tidak baik-baik. Bukan sesuatu yang baik-baik saja. Buktinya, ada 70 ribu percakapan bertema minyak goreng hingga adanya temuan timbunan minyak goreng di Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara.

Percakapan itu terjadi di Tiktok. Tempat anak muda asyik joget-joget plus ibu-ibu berdaster mencurahkan isi hatinya soal minyak goreng langka. Di Instagram dan Youtube juga tak kalah ramai. Ada 30 ribu percakapan di Instagram dan 15 ribu lebih komentar di Youtube. Semuanya bertema minyak goreng.

Jumlah tayang soal minyak goreng langka juga tak kalah ramai. Di Tiktok soal minyak goreng telah ditonton sebanyak 21 juta kali. Jutaan kali tayang juga terjadi di Instagram dan Youtube. Masing-masing 2,6 juta kali ditonton dan 1,6 juta kali ditonton. Begitupun jumlah reaksi dalam bentuk likes/loves. Dari puluhan, ratusan ribu hingga jutaan reaksi.

Temuan timbunan minyak goreng hingga 1 juta liter memiliki skor sentiment negative hingga 70%. Sangat besar. Lebih besar dibandingkan temuan sentiment soal Desa Wadas, Polemik Wayang Haram, Penjualan Tiket Formula E dan Ramalan Faisal Basri soal ambruknya pemerintahan Jokowi (Silahkan telusuri data-data ini di IG @Evello_corp). Ini artinya, minyak goreng ditimbun hingga langka bukan soal baik-baik saja.

Lebih jauh, Evello melakukan analisa emosi yang menyertai temuan ini. Hasilnya? Pasti marah. Mesin #Evello memberikan skor Anger hingga 65% untuk kasus ini. Diikuti oleh emosi Sad 11% dan Disgust hingga 9%. Ketiganya adalah emosi dominan dan sekaligus menunjukkan soal timbunan minyak goreng adalah soal yang sedang tidak baik-baik saja.

Banyak pelajaran yang bisa diambil dari data-data ini. Diantaranya adalah memaknai Disgust 9%. Emosi disgust adalah emosi bawaan manusia yang mengharapkan agar sesuatu tidak terulang kembali. Siapa yang bisa menjamin bahwa minyak goreng langka tidak terulang kembali harusnya tampil paling depan dalam persoalan ini. Siapa ya?