Benarkah Perhatian Publik Terhadap Covid19 Cenderung Turun?

Terhadap pertanyaan tersebut, #Evello melakukan analisa terhadap pengguna Instagram Indonesia terhadap informasi persebaran Covid19. Evello memilih pada periode 1 Januari – 5 Februari 2022 dibandingkan pada periode yang sama pada tahun 2021.

Mengapa? Karena saat ini terjadi lonjakan kasus positif Covid19 hingga menyentuh angka 32.211 positif pada Jumat 4 Februari 2022. Sementara sehari sebelumnya jumlah kasus positif mencapai angka 27.197 kasus positif.

Ditengah tingginya lonjakan kasus positif Covid19, #Evello menemukan jika jumlah unggahan di jejaring Instagram justru turun pada periode 1 Januari – 5 Februari 2022 dibandingkan periode yang sama pada 2021. Jumlah unggahan Covid19 di jejaring Instagram pada periode 2022 mencapai 13.275 posts. Sementara pada periode yang sama pada 2021 mencapai 14.026 Posts.

Tak hanya itu, jumlah perhatian publik yang diwakili pengguna Instagram Indonesia pada periode 2022 cenderung turun dibandingkan 2021. Pada 2022, perhatian pengguna Instagram melalui jumlah likes mencapai 28.977.558 Likes. Sementara pada periode yang sama pada 2021 mencapai jumlah 42.052.069 Likes.

Begitu juga pada jumlah tayang video di jejaring Instagram. Pada 2022, jumlah tayang Covid19 mencapai 40.094.150 Views. Sementara pada periode yang sama pada 2021 mencapai jumlah 63.217.040 kali tayang.

Dari perbandingan jumlah posts, likes dan views pada periode 2021 dan 2022 evello menyimpulkan terjadi penurunan perhatian public terhadap informasi Covid19. Sementara, pada Desember 2021 jumlah pengguna Instagram di Indonesia mencapai 92.53 juta akun.

Wayang Haram? Begini Pendapat Evello Berdasarkan Teknologi AI

Pernyataan pendakwah Khalid Basalamah soal wayang haram tercatat mencapai 399 artikel berita. Beberapa berita terpantau #evello ramai tersebar di media sosial. Terutama setelah mendapat tanggapan dari beberapa pihak seperti Sudjiwo Tedjo, Dedi Mulyadi dan Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Eks Keresidenan Banyumas. 

Karena ramai menimbulkan silang pendapat di publik, evello melakukan analisa lebih jauh soal polemik ini dengan menggunakan teknologi AI. 

Berita soal wayang haram berdasarkan ceramah Khalid Basalamah di kanal Youtube terdeteksi bersentimen negatif dengan skor hingga 51%. Walau bersentimen negatif ceramah tersebut didominasi oleh emosi Joy dan Sadness. Masing-masing sebesar 52% dan 51%. Jika kedua emosi cenderung berdekatan, evello mendeteksi jika tema berita cenderung menimbulkan perdebatan dan polemik. 

Meskipun demikian, pendapat bahwa wayang haram juga menimbulkan emosi Anger dan Disgust sebesar 18% dan 13%. Artinya selain menimbulkan polemik, berita wayang haram sudah dapat dipastikan menimbulkan kemarahan beberapa pihak walau tidak besar. 

Selain sentimen dan emosi, evello melakukan analisa lebih jauh menggunakan metode strength analytics. Tujuannya untuk mengetahui tekanan artikel ini seberapa kuat di publik. Hasilnya ditemukan jika berita wayang haram memiliki penekanan  analytical 62% dibandingkan Joy 52% dan Sadness 51%.

Dengan penekanan analytical 62% menunjukkan jika polemik wayang haram bukan sekedar polemik sosial biasa. Baik yang mendukung Khalid Basalamah dan pendukung wayang sebagai bagian dari budaya memiliki dasar masing-masing untuk bersikap. Masing-masing pihak bisa dikatakan akan sangat confident dalam bersikap. Polemik tidak akan pernah berakhir jika diteruskan.

Dari data-data analisa AI di atas, ada benang merah yang bisa diambil. Jika Anda adalah pendukung wayang sebagai budaya adiluhung Jawa, jangan memilih posisi emosi Anger. Karena analisa Strength menunjukkan hasil Analytical 62%, jadikan momentum ini untuk memperkuat pengenalan wayang ke publik. Berikan data dan fakta ke publik, apa kebaikan budaya wayang bagi masyarakat.  

Selengkapnya? #TanyaEvello

Emosi Disgust Warnai Analisa Ceramah Oki Setiana Dewi

Nama kakak selebgram #RiaRicis, Oki Setiana Dewi jadi trending di media sosial. Tak hanya itu, media daring nasional pun ramai mengangkat namanya setelah potongan ceramahnya beredar. Ia dikecam publik. Tak sedikit yang mengungkapkan kecamannya dengan nada kasar.

Sebagian besar kritik menyebut ceramah Oki adalah legalisasi dominanasi pria atas kekerasan dalam rumah tangga. Bahkan banyak juga yang menyebutnya sebagai legalisasi Kekerasan Dalam Rumah Tangga alias #KDRT.

Ceramah Oki terbaca oleh mesin Evello bersentimen negative. Skornya pun cukup tinggi, yaitu 64%. Tak hanya itu, analisa terhadap emosi ceramah Oki menemukan hasil dominan perasaan Disgust. Ya, #Evello memberikan skor ceramah tersebut sebesar 81% menjijikkan. Wajar jika kemudian ceramah ini mengundang kecaman deras netizen. Selain emosi disgust, #Evello juga membaca jika ceramah tersebut dominan emosi Anger sebesar 26%.

Berdasarkan hierarki taksonomi ceramah Oki, Evello menemukan terdapat dua hierarki besar. Pertama adalah hierarki Family and Relationships dan hierarki Politics & News. Ya, ceramah Oki bisa memicu gerakan sosial dan politik karena anggapan mendukung legalisasi KDRT.

Terakhir, melalui analisa Big 5 Personality, ceramah Oki adalah ceramah yang hanya cocok untuk mereka yang memiliki skor Openness rendah dan memiliki Neuroticism tinggi. Artinya, mereka yang tidak terbuka dan hidup penuh rasa was-was adalah mereka yang cenderung paling menerima isi ceramah tersebut. Pada mereka yang lebih terbuka dan memiliki rasa takut rendah adalah mereka yang hari ini lebih ramai mengecam ceramah Oki.

Prediksi Ramalan Tahun Macan Air Menggunakan Kecerdasan Buatan

Salah satu yang ditunggu saat Imlek adalah ramalan berdasarkan shio.
Melalui Deep Learning, Evello melakukan analisa terhadap artikel-artikel berita perayaan imlek. Tahun macan air terdeteksi Evello bersentimen positif dengan skor cukup tinggi, yaitu 44%.
Berita-berita ramalan tahun macam air menghasilkan tiga emosi besar. Yaitu perasaan senang, takut dan sedih. Emosi Joy terdeteksi evello sebagai emosi terbesar yaitu 63%. Emosi Fear berada pada posisi kedua terbesar dengan skor 56% dan emosi Sadness dengan skor 49%.
Evello juga mendeteksi hierarki taksonomi artikel. Hasilnya sebagian besar ramalan tahun macan air memiliki hierarki didominasi konflik politik 73%, isu politik 63%, hukum 60%, rumah tangga, keluarga & asmara 59%, gaya hidup sehat 57% dan kesehatan & penyakit 56%
Lebih jauh, Evello melakukan analisa karakter personal pembaca yang cocok dengan ramalan tahun macan air. Menggunakan algoritma Evello Big 5 Personality, ramalan tahun macan air cocok dengan mereka yang memiliki karakter personal dengan skor tinggi untuk karakter Openness, Agreeableness dan Conscientiousness. Skor openness tinggi menunjukkan seseorang yang terbuka terhadap perubahan dan hal baru. Skor Agreableness tinggi menunjukkan karakter seseorang ramah, simpatik dan mudah bergaul. Sementara skor Conscientiousness tinggi menunjukkan karakter ketelitian, keteraturan dan etos kerja yang kuat.
Lalu apa arti analisa ini? Mari lihat apa yang tokoh publik unggah melalui media sosial mereka saat perayaan imlek. Tak lain seputar meme tahun baru imlek. Jika menggunakan analisa ini, Evello menunjukkan apa yang menjadi harapan masyarakat saat perayaan imlek. Beri pesan yang positif kepada masyarakat. Pastikan pesan tersebut memberikan nuansa Joy. Pastikan bahwa politik, kesehatan dan hukum berjalan dengan baik. Jangan lupa pesan tersebut harus mendorong perubahan, ramah dan simpatik serta ajakan untuk meningkatkan etos kerja.
Itulah ramalan tahun macan air versi Evello yang dipandu dengan teknologi kecerdasan buatan.
Selengkapnya? #TanyaEvello

Analisa Pernyataan Faisal Basri Pemerintah Ambruk Sebelum 2024 Melalui Evello Deep Learning

Ekonom Faisal Basri membuat pernyataan mengejutkan. Pemerintah Jokowi akan ambruk secara moral sebelum 2024. Hal ini lantaran adanya konflik kepentingan di dalam tubuh pemerintah. Dia menyebut saat ini situasinya sudah berada di momen yang kritis. Dia menduga tiap elemen di pemerintah tidak akan langgeng bila merasa tidak mendapatkan ‘kue’ yang sama besar. Demikian kutipan dari berbagai media.

Saat analisa Deep Learning ini disajikan, berita Faisal Basri dengan judul “Ramalan Faisal Basri: Pemerintahan Ambruk Sebelum 2024” menjadi berita ke-10 terbanyak tersebar di media sosial berdasarkan trending news Evello.

Melalui analisa Deep Learning, Evello menyimpulkan ramainya sebaran berita tersebut dikarenakan bersentimen negative cukup besar. Evello memberikan skor sentimen negative untuk berita ini sebesar 52%. Jika sasaran dari pemberitaan ini adalah pemerintahan Joko Widodo, maka berita ini adalah asupan bersentimen negative.

Lalu bagaimana dengan emosi pembaca? Evello mendeteksi adanya dua emosi yang dominan. Yaitu emosi Joy dan Disgust. Ada yang senang dengan berita seperti ini. Ada yang jijik dengan pernyataan ini. Nilainya cukup besar, yaitu masing-masing 49%.

Evello juga mendeteksi jika pernyataan Faisal Basri terdeteksi berkonsep sebagai Scientific Method 88%, Government 88%, Scandal 78%, Prediction 77% dan Elite75%. Meskipun demikian, analisa terhadap hierarki pernyataan Faisal Basri terdeteksi berlatar belakang Politics 92% dan Political Issues 78%.

Mengingat konsep pernyataan ini adalah Prediction dengan skor sebesar 77% dan bukan merupakan fakta, #evello menyarankan agar pemerintah menanggapinya dengan konsep yang sama, yaitu Scientific Method dan Prediction.

Partai Politik dan Disrupsi Digital

Ada yang enerjik, ada yang kembali muda dan ada juga yang terlihat tua plus kolot. Demikian analisa #Evello setelah menyandingkan partai politik di mata pengguna Instagram. Dari 17 ribu lebih unggahan yang diolah oleh evello, terlihat jika ada partai yang bertransformasi di ranah digital dan ada yang gagal. Mereka yang gagal mengambil manfaat dari kehadiran teknologi digital terlihat makin suram. Itulah Disrupsi Digital. Ia bukan sekedar ada acara atau agenda partai lantas diunggah di Media Sosial.
#Demokrat#PKS#PSI dan #PartaiUmmat dalam periode pantau Evello terlihat berjaya. Tak berada pada pusaran kekuasaan eksekutif, Demokrat dan PKS sanggup membangun eksistensi mereka di mata pengguna media sosial berpengikut lebih dari 85 juta orang di Indonesia. Sementara itu, PSI dengan kemampuan mereka mengayun berbagai isu politik nasional, terutama DKI Jakarta menjadikannya sebagai partai yang sering dilihat pengguna Instagram.
Angkat topi, Salute, Take A Bow bisa diberikan kepada partai baru, Partai Ummat yang bisa membangun brand image dirinya bukan bagian dari partai gurem. Berada pada posisi ke-8 terbanyak tayang, Partai Ummat seperti bukan dari kumpulan “partai baru tanpa harapan”.

Selain keempat partai tersebut, Evello melihat ada empat partai dengan kemampuan mengarungi dunia digital dengan baik. Mereka adalah partai dalam lingkaran kekuasaan. Berturut-turut adalah #PDIPerjuangan#Gerindra#Golkar dan #Nasdem.
Dalam catatan Evello, PDI Perjuangan adalah partai penguasa yang sanggup membangun brand image baru. Ia tak lagi partainya wong cilik. Cara PDI Perjuangan mengarungi disrupsi digital patut untuk diacungi jempol. Metode yang dipakainya sangat baik dan manjur. “Buy Your Way Out” adalah salah satu metode yang menurut hemat Evello membuat PDI Perjuangan dikenal menjadi partai kader, bukan alat propaganda elitnya saja.

Sementara itu, masih ada waktu yang cukup bagi #PAN#PKB dan #PPP untuk menantang disrupsi digital. Masih banyak metode yang bisa dipakai untuk membangun brand image baru dan memperkuat eksistensinya. Jangan pernah mengambil posisi “abai” dan seperlunya saja.

Selengkapnya? #TanyaEvello