Tujuh Sosok Pemuncak Berita Terbesar Disebar Ke Jejaring Facebook

Pekan ini, #evello memilih tujuh sosok sebagai pemuncak berita terbanyak tersebar di media sosial #facebook. Ada 3 tokoh berlatar belakang politik yang beritanya memuncaki persebaran di facebook, yaitu politisi @dpp.ppp #HajiLulung, Gubernur @dkijakarta @aniesbaswedan dan Ketua @dpdri @lanyallamm1.
Pelaku pelecehan seksual, #herrywirawan masuk sebagai pemuncak pada 11 Desember 2021 imbas kabar wajahnya yang lebam karena dugaan dianiaya oleh narapidana lainnya.
Nama #lauraanna muncul dua kali pada 15 dan 17 Desember 2021. #edelenyilauraanna sepanjang Desember 2021 memang cukup ramai merajai perhatian publik, baik karena pemberitaan atau ramainya percakapan di media sosial.
Pada pekan ini, pemuncak tertinggi menjadi perhatian publik adalah pelatih #timnasindonesia #shintaeyong karena sukses menerapkan taktik saat #Indonesia menahan imbang timnas #Vietnam.

Selengkapnya? #TanyaEvello

New Normal Politik Ditengah Pandemi Corona: Analisa Big Data

Pantauan Ipoleksosbudhankam

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tahapan penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020 di era pandemi Virus Corona. Sejumlah protokol kesehatan pun akan diterapkan pada tahapan-tahapan pilkada.

Keputusan itu diberlakukan seiring dengan dikeluarkannya Peraturan KPU (PKPU) Nomor 5 Tahun 2020 mengenai perubahan ketiga atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun 2019 tentang Tahapan, Program, dan Jadwal Pilkada Tahun 2020.

Dilansir dari detik.com,  Mendagri Tito Karnavian meminta protokol kesehatan diterapkan secara ketat dalam proses tahapan Pilkada Serentak 2020. Acara kampanye juga diminta dibatasi hanya untuk 50 orang.

Pernyataan itu disampaikan Tito saat melakukan rapat koordinasi kesiapan Pilkada dengan Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal, KPU Papua, Bawaslu Papua, dan Forkopimda Provinsi Papua di Jayapura, Jumat (10/7/2020).

Hasil penelitian Evello sebelumnya menemukan jika ketertarikan masyarakat terhadap politik saat pandemi corona menurun drastis. Politik tidak lagi menjadi perhatian publik diluar urusan kesehatan, ekonomi dan pendidikan.

Penelitian bertajuk “Big Data: Corona Menjauhkan Masyarakat Dari Politik” menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia masih serius mengikuti perkembangan penyebaran virus corona.

Sementara itu, hasil penelitian terbaru Evello memperlihatkan jika sepanjang April 2020, pemberitaan bertema politik hanya menguasai share index sebesar 3,79% dibandingkan tema berita lainnya (Ipoleksosbudhankam). Jumlah komentar pengguna media sosial, utamanya facebook terhadap berita berita politik juga terbilang kecil, hanya 11,5% dibandingkan dibandingkan tema lainnya.

Berdasarkan interaksi pengguna facebook terhadap berita-berita bertema Ipoleksosbudhankam terdapat kecenderungan jika tema berita politik tidak menarik perhatian publik
Berdasarkan interaksi pengguna facebook terhadap berita-berita bertema Ipoleksosbudhankam terdapat kecenderungan jika tema berita politik tidak menarik perhatian publik

Jika dilakukan pembandingan terhadap reaksi publik pada April dan Mei 2020, pemberitaan bertema politik cenderung turun interaksinya. Walaupun pada Mei 2020 terjadi peningkatan jumlah berita dan isu politik dibandingkan April 2020. Pada gambar terlibat bagaimana isu politik yang tadinya berada pada kuadran kanan bawah, turun ke kuadran kiri bawah.

Pendapat Evello sejalan dengan pendapat Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Alwan Ola Riantoby yang menyebutkan pandemi virus corona diprediksi akan berdampak pada berkurangnya partisipasi pemilih dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020. Alwan menyarankan KPU gencar mengedukasi masyarakat. Sosialisasi tak hanya terkait dengan tahapan Pilkada 2020, namun juga mengenai penerapan protokol kesehatan.

Seperti diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menginginkan agar jumlah keikutsertaan masyarakat sesuai target yang ditetapkan yakni 77,5% pada Pilkada 2020.

Lalu bagaimana menjamin bahwa partisipasi masyarakat dalam Pilkada 2020 tetap tinggi. Salah satu cara yang ditempuh adalah sosalisasi secara masif, menggunakan metode kampanye digital yang terukur dan tentunya mampu menjangkau masyarakat dalam skala mikro.

Tak kalah penting adalah kesadaran entitas politik, baik peserta pilkada dan partai politik untuk berubah dan beradaptasi. Jika entitas politik masih berpikir sebagai pusat keramaian yang menarik perhatian publik, dapat dipastikan partisipasi masyarakat akan semakin rendah.

Jika tak ada upaya-upaya tersebut di atas, Evello meyakini berdasarkan tren yang ada jika partisipasi pemilih dalam Pilkada 2020 akan rendah.

Big Data: Corona Menjauhkan Masyarakat Dari Politik

Keramaian Percakapan PSBB DKI Jakarta

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman menyebutkan tetap yakin bisa mempertahankan jumlah pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak meskipun ada pandemi virus corona. Dikutip dari CNN Indonesia pada Sabtu (13 Juni 2020), keyakinan Arief Budiman ini didasarkan pada dua hal.

Pertama peraturan perundangan yang menjamin profesionalitas dan integritas pelaksanaan pemilu. Kedua jaminan kesehatan dan keselamatan oleh KPU terhadap seluruh pemangku kepentingan pemilu, baik peserta, panitia dan pengguna hak pilih.

Lalu benarkah keyakinan Arief Budiman ini? Hasil penelitian menggunakan big data Evello akan memberikan persepektif lain terhadap pendapat KPU bagaimana paparan virus corona tak hanya mengancam kesehatan masyarakat, melainkan juga merubahan perhatian prioritas hidup masyarakat.

Temuan Terdahulu

Penelitian Evello pada 27 Januari 2020 melalui artikel “Big Data: Masyarakat Indonesia & Vietnam Tertinggi Waspadai Virus Corona” terdapat sejumlah temuan dimana masyarakat Indonesia dan Vietnam adalah penyebar berita tertinggi di dunia melalui jejaring Facebook tentang sebaran virus Corona. Hanya 2 berita dari 30 berita dengan sebaran tertinggi di facebook terdeteksi oleh evello menggunakan bahasa Inggris.

Dalam penelitian tersebut, reaksi pengguna Facebook terhadap berita berbahasa Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan media berbahasa Vietnam. Bahkan jumlah komentar pengguna Facebook berbahasa Indonesia juga lebih tinggi. Berita berbahasa Vietnam hanya unggul dalam jumlah sebaran dibandingkan berita berbahasa Indonesia.

Gambar 1. Reaksi Pengguna Facebook Berbahasa Indonesia dan Vietnam Terhadap Sebaran Virus Corona
Gambar 1. Reaksi Pengguna Facebook Berbahasa Indonesia dan Vietnam Terhadap Sebaran Virus Corona (Data Terakhir Diambil pada 27 Januari 2020)

Temuan ini sekaligus menunjukkan sejak awal masyarakat Indonesia menaruh perhatian terhadap sebaran dan dampak virus Corona. Data ini sekaligus memperlihatkan pada saat itu, perhatian masyarakat negara lain terhadap sebaran virus Corona tidak terlalu tinggi.

Dalam penelitian yang sama, tren berita tentang virus Corona juga meningkat tajam. Hanya dalam waktu sepekan, masyarakat disuguhkan kenaikan berita dari kurang 150 berita pada 20 Januari 2020 menjadi 1.400 berita pada 27 Januari 2020.

Sejalan dengan temuan tersebut, pada Maret 2020, Evello menemukan bahwa masyarakat Indonesia telah dibombardir lebih dari 227 ribu berita virus Corona. Jumlah berita tentang Corona pada Maret 2020 meningkat 530 persen dibandingkan pemberitaan tema sejenis sepanjang Februari 2020. Hasil penelesuran Evello menemukan pemberitaan corona pada Februari mencapai 43.009 artikel berita.

Perbandingan Jumlah Artikel Berita Bulan Februari dan Maret 2020
Gambar 2. Perbandingan Jumlah Artikel Berita Bulan Februari dan Maret 2020

Interaksi masyarakat Indonesia pada Februari – Maret 2020 juga sangat fantastis. Melalui  penelitian bertajuk “Masyarakat Indonesia Dibombardir 227 Ribu Berita Corona Sepanjang Maret 2020“, Evello memilih 10 berita dari 227.584 berita dengan sebaran tertinggi di Facebook. Kesepuluh berita tersebut tersebar 130.207 kali di facebook.

Bandingkan dengan nilai sebaran pemberitaan Presiden Joko Widodo di Facebook selama Maret 2020 misalnya. Sepanjang Maret 2020, untuk mencapai sebaran 96.975 kali dibutuhkan berita sebanyak 27.547 artikel. Disisi lain, 10 berita virus corona mencapai angka sebaran sebanyak 130.207 kali.

Pada Februari 2020, 10 berita tentang virus corona mencapai nilai sebaran sebesar 60.051 kali dikanal facebook. Angka ini kemudian meningkat lebih dari 100% pada Maret 2020.

Perbandingan Sebaran 10 Berita Terbanyak Tersebar di Facebook Periode Februari & Maret 2020
Gambar 3. Perbandingan Sebaran 10 Berita Virus Corona Terbanyak Tersebar di Facebook Periode Februari & Maret 2020

Berita-berita virus corona sepanjang Maret 2020 juga memiliki sebaran yang sangat fantastis di Facebook. Berdasarkan penelusuran Evello, sebaran berita corona mencapai 766.877 sebaran. Sementara, pada Februari 2020, berita-berita virus corona tersebar sebanyak 173.264 kali.

Pada penelitian tersebut juga ditemukan keramaian komentar terhadap sebaran virus Corona meningkat tajam.

Perbandingan Jumlah Komentar Berita Virus Corona di Facebook Periode Februari & Maret 2020
Gambar 4. Perbandingan Jumlah Komentar Berita Virus Corona di Facebook Periode Februari & Maret 2020

Melihat Keluar

Survei yang dilakukan oleh lembaga PEW Research di Amerika Serikat menemukan hanya 52% responden mengaku masih mengikuti berita-berita tentang pemilihan presiden AS pada November 2020. Temuan survei yang dilakukan pada 20-26 April 2020 ini menunjukkan adanya penurunan perhatian masyarakat dibandingkan survei pada Februari 2020. Saat itu, 59% responden menyatakan memperhatikan berita-berita tentang pemilihan Presiden AS.

Penurunan ini disebabkan oleh meningkatnya perhatian masyarakat Amerika Serikat terhadap penyebaran virus Corona. Sebanyak 87% responden mengaku menyimak berita-berita penyebaran virus Corona dengan intensitas sering dan cukup sering. Mengacu pada survei tersebut, PEW Research menyebutkan pandemi virus Corona menguasai peningkatan berita dan intensitas perhatian publik AS.

Dalam lanjutan survei tersebut, publik Amerika sebanyak 55% menyatakan tidak terlalu penting atau kurang penting mengikuti kampanye calon Presiden Amerika Serikat. PEW juga menyebutkan tinggal 18% publik Amerika Serikat yang menyatakan penting untuk mengetahui kampanye calon Presiden AS.

Corona dan Partai Politik

Sepanjang bulan Mei 2020, seluruh Partai Politik (PDIP, Gerindra, Golkar, PKS, Nasdem, PKB, PAN, PPP dan Demokrat) mendapat porsi pemberitaan media sebanyak 18.923 artikel berita. Sementara pada periode yang sama, penyebaran virus Corona di Indonesia diberitakan sebanyak 257.337 artikel berita.

Pada bulan yang sama sebaran berita seluruh partai politik di jejaring media sosial Facebook mencapai total 28.182 sebaran. Sementara, 10 artikel berita virus Corona terbanyak disebar melalui jejaring Facebook mencapai 69.410 sebaran. Seluruh artikel berita virus Corona berdasarkan penelusuran Evello tersebar 314.814 kali.

Lalu bagaimana dengan Presiden Joko Widodo? Jokowi adalah bandul politik saat ini. Total pemberitaan Jokowi selama periode Mei 2020 mencapai 22.781 artikel berita. Sementara sebaran berita Jokowi di jejaring Facebook mencapai 67.623 sebaran atau hampir 3 kali sebaran berita partai politik.

Virus Corona dan Dampaknya Masih Menjadi Perhatian Publik

Lalu benarkah perhatian masyarakat Indonesia terhadap pandemi virus Corona terbilang masih tinggi?. Untuk menjawabnya, Evello melakukan penelusuran terhadap publikasi update kasus persebaran virus Corona oleh Kementerian Kesehatan melalui Facebook Page https://www.facebook.com/KementerianKesehatanRI. Hasil penelusuran pada periode 9-13 Juni menunjukkan 2020 menunjukkan tingginya perhatian masyarakat Indonesia.

Reaksi Pengguna Facebook Terhadap Update Perkembangan Persebaran Virus Corona di Facebook Page Kementerian Kesehatan
Gambar 5. Reaksi Pengguna Facebook Terhadap Update Perkembangan Persebaran Virus Corona di Facebook Page Kementerian Kesehatan

Setiap kali Kementerian Kesehatan melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 mengumumkan perkembangan kasus ini, seketika publik bereaksi dengan cepat. Hal ini terlihat dari tingginya sebaran, komentar dan ratusan ribu reaksi pengguna Facebook.

Sementara itu, tema Kesehatan dan Ekonomi pada Mei 2020 adalah tema terbanyak menghiasi pemberitaan daring. Penelusuran Evello memperlihatkan tema tentang kesehatan masih menjadi berita paling diminati dengan jumlah berita mencapai 137.194 artikel dan ekonomi sebanyak 51.316 artikel berita.

Dengan cakupan berita sebesar ini, Evello menyimpulkan bahwa pendapat Ketua KPU bahwa politik masih menarik perhatian publik semakin jauh panggang dari api. Upaya untuk tetap mempertahankan kesehatan dan memperbaiki kondisi ekonomi akibat pandemi virus Corona masih menjadi perhatian publik.

Amien Rais dan Pengaruhnya di Instagram: Perspektif Big Data

Tiga Berita Amien Rais Terbanyak Menuai Komentar Pengguna Facebook pada Maret 2020 (Berdasarkan Penelusuran Virality Effect Evello)

Tak lagi muda, tokoh reformasi dan pendiri Partai Amanat Nasional (PAN), Mohammad Amien Rais aktif di media sosial milik kaum milienial, Instagram. Dikenal publik dengan nama Amien Rais, akun instagramnya beralamat di @amienraisofficial.

Kata mereka yang aktif di instagram, akun milik Amien Rais terbilang “sombong”. Maklum akun tersebut berpengikut 203.284 follower dan tak satupun mengikuti akun instagram lain alias no following. Hingga artikel ini ditulis, jumlah unggahan Amien Rais di instagram mencapai 199 post.

Meski baru mengunggah 199 post, algoritma Big Data Evello berkata lain. Rata-rata jumlah komentar untuk setiap unggahan di akun @amienraisofficial mencapai 31 komentar. Sementara jumlah likes rata-rata mencapai 1.331 likes.

Metrik yang dicapai akun @amienraisofficial terbilang fenomenal jika dibandingkan dengan akun milik Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan. Rata-rata jumlah likes akun @zul.hasan memang mencapai 1.748 likes. Meski lebih besar dibandingkan akun Amien Rais,  dibutuhkan jumlah unggahan 2.219 post bagi akun Zulkifli Hasan untuk mencapai jumlah rata-rata likes 1.748 dan rata-rata 31 komentar per unggahan.

199 post dalam akun @amienraisofficial berdasarkan data evello menuai total komentar fantastis sebanyak 32.605 percakapan. Jumlah likes dari 199 post tercatat mencapai 1.542.488 likes.

Selain itu, penelusuran big data evello juga menemukan 6 hastag terbanyak yang digunakan dalam akun @amienraisofficial. Keenam hashtag tersebut adalah #amienrais, #bapakreformasi, #tanyaamienrais, #happyramadhan, #perjuanganamienrais dan #amienraismuda. Dari enam hastag paling banyak digunakan, unggahan bertema politik terutama yang berkaitan dengan PAN tidak mendapat porsi besar dalam akun @amienraisofficial.

Evello juga menemukan unggahan dengan tema atau hastag #AmienRais tercatat mencapai 11.522 post. Adalah akun @ulama.nusantara dengan jumlah pengikut 521.738 follower menjadi influencer paling berpengaruh bagi Amien Rais. Unggahan humor akun tersebut membandingkan jumlah buku yang dibaca Amien Rais dan Gus Dur disukai hingga 10.968 likes.

Bukan Amien Rais namanya jika kiprah politiknya tidak mendatangkan perlawanan alias perundungan. Sejumlah hastag berdasarkan penelusuran Evello ditujukan untuk merundung Amien Rais. Hashtag terbesar yang digunakan untuk menyerang Amien Rais berturut-turut adalah #AmienRaisProvokator, #AmienRaisSengkuni, #AmienRaisTukangNgibul, #AmienRaisKakekHalu dan #AmienRaisTuaTuaKeladi.

Penutup

Sejumlah metrik yang berhasil ditemukan oleh Evello di Instagram menunjukkan bahwa pendiri PAN, Amien Rais masih memiliki magnet yang kuat. Jika dibandingkan dengan akun resmi DPP PAN, @amanatnasional dengan unggahan 2.050 post, jumlah rata-rata suka antara Amien Rais dan PAN adalah 1.331 berbanding 183.

Sementara itu, perbandingan rata-rata jumlah komentar akun Amien Rais dan DPP PAN adalah 31 berbanding 3 komentar untuk setiap unggahan.

Hasil analisa big data ini juga sekaligus menunjukkan bahwa konten non politik Amien Rais cukup ramai mengundang keramaian pengguna instagram. Jumlah post sebanyak 199 dengan konten minim politik menjadi daya tarik Amien Rais bagi pengguna Instagram.

Mungkinkah Politik Bebas dari Pengaruh Isu Agama? ; Perspektif Big Data

Perbedaan Peran Agama

Kehidupan beragama saat ini ternyata mengalami perubahan dibandingkan dengan 20 tahun yang lalu. Demikian laporan Pew Research Center, di 27 negara yang disurvei, lebih dominan pikiran agama memainkan peran yang kurang penting dibandingkan dengan 20 tahun yang lalu. 

Gambar 1. Persentase Bagaimana pandangan publik seluruh dunia tentang peran agama di negara mereka.

Menariknya ada perbedaan pendapat dari kelompok negara. Masyarakat Amerika Utara dan Eropa cenderung melihat agama memainkan peran yang semakin berkurang belakangan ini. Terlihat pada Gambar 1, mayoritas di Amerika Serikat (58%) dan Kanada (64%) mengatakan hari ini, agama memiliki peran yang kurang penting. Sekitar setengah dari orang Eropa yang disurvei (median 52%) mengatakan agama memainkan peran yang kurang penting di negara mereka. Pada kawasan Asia-Pasifik terpecah; lebih dari setengahnya di Indonesia (83%), Filipina (58%) dan India (54%) percaya bahwa agama memiliki dampak yang lebih besar pada bangsa mereka hari ini daripada 20 tahun yang lalu. Tujuh dari sepuluh atau lebih di ketiga negara ini mengatakan agama sangat penting dalam kehidupan mereka, yang terkait dengan pandangan tentang pentingnya agama. Namun, di Korea Selatan, Jepang dan Australia, orang cenderung mengatakan agama menjadi kurang penting atau ada tidak ada perubahan.

mayoritas di Amerika Serikat (58%) dan Kanada (64%) mengatakan hari ini, agama memiliki peran yang kurang penting

 

Namun, di Korea Selatan, Jepang dan Australia, orang cenderung mengatakan agama menjadi kurang penting atau ada tidak ada perubahan.

Gambar 2. Peresentase pendapat bahwa agama memiliki peran lebih penting

Survei Pew lebih lanjut menjelaskan lebih banyak orang yang suka dengan adanya peningkatan peran agama dibandingkan dengan yang menentangnya. Pada Gambar 2. tampak masyarakat di Eropa lebih skeptis tentang peningkatan peran agama di negara mereka. Sedangkan secara umum di seluruh dunia, lebih menyukai peningkatan peran agama di negara mereka daripada menentangnya. Rata-rata hampir empat dari sepuluh (39%) mendukung perubahan ini. Rata-rata lebih dari satu dalam sepuluh (13%) menentang peningkatan peran agama, tetapi ini dapat menutupi kekhawatiran khusus di Eropa, di mana sentimen tentang peran agama beragam. Delapan dari sepuluh responden (85%) di Indonesia mendukung peran yang lebih penting bagi agama. Sedangkan yang menganggap agama tidak penting hanya 4% Pendapat yang bertentangan sebagian terjadi di Eropa. Dimana 51% responden di Swedia menentang peran agama, 47% di Perancis, dan Belanda 45%.

Di Indonesia, terbesar (83%) menyatakan bahwa peran agama saat ini memegang peranan penting dibandingkan 20 tahun yang lalu. Sementara pendapat sebaliknya hanya 6 persen, dan pernyataan tidak ada perubahan 10 %.

Politik dan Isu Agama di Indonesia

Hasil riset Pew ini, sejalan dengan tingginya partisipasi warganet pada pantauan big data Poleksosbudhankam, periode 15 April s.d. 15 Juni 2019. Dimana isu agama memuncaki percakapan dan pemberitaan. Distribusi percakapan dan publikasi media selama dua bulan ini, bisa disimak pada Gambar 3 di bawah ini

Gambar 3. Distribusi percakapan warganet di media sosial dan pemberitaan media online dengan interest Poleksosbudhankam, periode 15 April-15 juni 2019

Perbincangan dan publikasi seputar agama mendominasi selama dua bulan periode pantau ini. Perhatian masyarakat sangat tinggi terhadap agama melebihi isu lainnya.

Jika ditelisik, isu agama di Twitter diantaranya seperti pada Gambar 4. ini

Gambar 4. Isi cuitan pengguna Twitter terhadap isu agama

Selain isu agama ada isu dominan lainnya; hukum, sosial dan politik. Keempat isu ini berdasarkan data Evello selalu berkaitan satu dengan lainnya, maupun berdiri sendiri. Selain dominan isu agama hampir selalu menempati urutan ke dua dalam keramaian percakapan netizen, manakala isu lainnya juga meningkat.

Sebagai contoh data Evelllo di bulan Januari, isu agama bersama isu politik, hukum dan sosial menarik perhatian warganet, seperti grafik pada Gambar 5 di bawah ini. 

Gambar 5. Percakapan warganet pada bulan Januari 2019 yang di puncaki isu Agama, Hukum, Politik dan Sosial.

Bernegara dan politik tidak bisa dipisahkan dengan agama. Hal tersebut tercermin melihat animo masyarakat yang ramai diperbincangkan. Agama bukan bagian terpisahkan dengan politik, hukum dan sosial. Pengaruh kehidupan beragama lebih dalam pada politik perlu penelitian lebih lanjut.  

Kesimpulan

  1. Di 27 negara yang disurvei, lebih banyak yang berpikir agama memainkan peran yang kurang penting daripada peran yang lebih penting dibandingkan dengan 20 tahun yang lalu
  2. Lebih banyak orang yang suka dengan adanya peningkatan peran agama dibandingkan dengan yang menentangnya
  3. Indonesia memiliki angka tertinggi (83%, dengan median 40%) pendukung pendapat ; peranan agama sangat penting saat ini dibandingkan 20 tahun yang lalu.
  4. Agama dan politik adalah topik yang paling banyak menyita animo netizen. Memisahkan agama dan politik adalah hal yang tidak mungkin.
Researcher Evello
Ario Agung Sumantri
0811999305

 

Siapa Tuai Like Terbanyak di Facebook? FPI, NU atau Muhammadiyah

Percakapan warganet dengan tema agama masih mendominasi sebaran di linimasa media sosial terbesar di Indonesia, Facebook. Demikian hasil penelitian Evello pada periode 3-10 Juli 2019 melalui beragam reaksi publik di halaman dan grup Facebook. Tema agama masih mengundang tangan-tangan pengguna media sosial terbesar di Indonesia ini untuk saling berbagi cerita dibandingkan tema lainnya seperti politik, hukum dan juga sosial.

Salah satu isu paling mengemuka pada periode pantau 3-10 Juli adalah wacana penghapusan pendidikan agama di sekolah. Wacana ini menguat setelah media mengutip pernyataan Setyono Darmono, Chairman Jababeka Group, yang juga pendiri President University itu berpendapat, agama cukup diajarkan orangtua masing-masing atau lewat guru agama di luar sekolah.

Pendapat Darmono menuai beragam reaksi publik. Salah satunya berasal dari Komisioner Perlidungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti.

Retno Listyarti menentang keras usulan Darmono perihal wacana penghapusan materi pendidikan agama di sekolah. Retno berharap, pemerintah khususnya Menteri Pendidikan agar tidak perlu menanggapi wacana tersebut. 

KPAI: Jangan Sampai Pendidikan Agama Dihapuskan dari Sekolah, Republika.co.id

Pendapat Retno dimuat oleh media daring Republika menjadi salah satu berita dengan sebaran tertinggi pada Selasa, 9 Juli 2019 seperti terpantau oleh Evello. Berita Retno menjadi berita keenam terbanyak dibagikan pengguna Facebook seperti terlihat pada gambar berikut.

Selain wacana penghapusan pendidikan agama di sekolah, isu agama lainnya banyak bertebaran menjadi bagian dari percakapan warganet di media sosial. Diantaranya adalah polemik qanun poligami dan wacana pemulangan imam besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab.

Di kanal Facebook, baik halaman dan grup, isu agama mendominasi sebaran unggahan pengguna Facebook. Tema agama disebar atau tersebar 29% lebih banyak dibandingkan isu sosial, hukum, ekonomi dan politik.

Tingginya sebaran unggahan bertema agama menunjukkan bahwa isu agama masih sangat dominan menjadi perhatian masyarakat Indonesia. Jumlah sebaran sebanyak 360.771 shared menunjukkan tingginya animo masyarakat mengingat bahwa Facebook adalah media sosial dengan pengguna terbanyak di Indonesia.

Jika jumlah sebaran dijadikan acuan, maka pengguna facebook menganggap bahwa isu agama jauh lebih menarik dibandingkan isu politik, hukum dan juga ekonomi.

Percakapan bertema agama di media sosial, terutama agama Islam tak lepas dari organisasi massa (Ormas) Islam. Dalam pantauan Evello, terdapat empat (4) ormas Islam dengan pengaruh cukup besar, yaitu Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Front Pembela Islam (FPI) dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) . Penilaian tersebut berdasarkan konsistensi keempat ormas tersebut menjadi bagian dari percakapan warganet melalui jejaring Facebook yang dipantau oleh Evello.

Berdasarkan pantauan Evello pada periode 3-10 Juli 2019, ormas NU dan FPI terlihat sangat menonjol dalam satuan metrik Facebook. Terutama dalam jumlah unggahan yang dibagikan dan tuaian jempol suka dari Facebooker.

Pada periode pantau tersebut, jumlah unggahan yang dibagi ke jejaring pertemanan Facebook mencapai jumlah 111,198. Jumlah ini setara dengan 60,92% shared dibandingkan ormas lainnya seperti NU, Muhammadiyah dan HTI.

Perbandingan persentase sebaran unggahan ke jejaring pertemanan Facebook untuk masing-masing ormas dapat terlihat pada gambar berikut.

Meskipun demikian, ternyata bukan FPI menjadi ormas dengan tuaian emoji suka terbanyak. Berdasarkan pantauan Evello pada periode yang sama, NU adalah ormas dengan capaian emoji suka terbanyak. Jumlah emoji suka untuk unggahan bertema NU mencapai 67,541 likes. Berada pada posisi kedua adalah FPI dengan jumlah emoji suka mencapai 27,991 likes.