HIV/AIDS Rajai Percakapan Isu Penyakit Jelang Tutup Tahun 2019

“Analisa Bigdata Evello menunjukkan isu penyakit paling mendapat perhatian masyarakat jelang tutup tahun 2019.  Asam urat, darah tinggi, dan kolesterol sepi perhatian publik, sebaliknya kanker, diabetes dan HIV/AIDS justru berada di top level isu. Diabetes mendominasi isu sepanjang tahun 2019 tumbang seiring naiknya isu kanker pada medio Desember, dan menariknya HIV/AIDS ternyata mengalahkan isu kanker di sisi jumlah reaksi dan komentar warganet dalam tujuh hari pemantauan”.

Pemantauan ini diawali dengan melihat sebaran berita dan percakapan warganet seputar penyakit asam urat, darah tinggi, kolesterol, HIV/AIDS, diabetes, dan kanker. Percakapan publik terdeteksi meningkat pada linimasa twitter terhadap isu HIV/AIDS, sedang berita online cukup banyak diisi isu diabetes. Seluruh isu di media dan media online dengan isu kanker berada paling atas.

Riset ini pada akhirnya hanya akan menyasar isu penyakit terpopuler saja, isu kanker mengulas penyanyi pop Vidi Aldiano terserang kanker ginjal menarik perhatian publik paling besar. Data terpantau misalnya, menunjukkan tingkat reaksi publik merespon kabar Vidi Aldiano, dan HIV/AIDS terkait meningkatnya angka penularan  HIV di berbagai daerah menaikkan besaran reaction dan engagement target isu tersebut. Fokus isu penyakit HIV/AIDS akan menarik diulas.

Gambar 1. Indeks Percakapan dan Pemberitaan Isu Penyakit

Data sebaran percakapan pada gambar 1 di atas, memperlihatkan sejumlah akun unik terlibat perbincangan bertema kanker sebesar 233 kali, sementara tema HIV/AIDS 51 percakapan, dan diabetes dengan 16 cuitan. Diabetes tak lebih populer dibanding HIV/AIDS pada linimasa twitter.

Sebaliknya, isu diabetes justru mendapat porsi pemberitaan di media online dengan 351 lebih tinggi dibanding isu HIV/AIDS sebanyak 202 berita, dengan kanker mencapai 1,043 pemberitaan. Kanker begitu mendominasi isu-isu penyakit pada media online.

Pada isu diabetes, ulasan berita seputar makanan yang perlu dihindari bagi para penderita diabetes menarik perhatian warganet. Kabar lain mengulas mitos-mitos tentang diabetes tak perlu dipercayai, serta kabar pria 11 tahun kena diabetes dan gagal ginjal diceramahi Ustad Dhanu karena perilakunya. Publik pun menaruh perhatian pada isu Singapura tarik obat diabetes terkontaminasi zat penyebab kanker NDMA, hingga memberi efek viral pada isu diabetes ini.

Selanjutnya, data seputar isu kanker didapat dari ulasan berita tentang cerita vokalis Roxette Marie Frediksson yang sekaligus menjadi survivor kanker otak. Kabar lain memuat kisah seorang wanita mengidap kanker stadium 4 di usia 22 tahun, hingga berita artis Vidi Aldiano mengungkapkan kondisi terkini dirinya lewat sebuah video menjadi penyumbang berita viral pada target kanker.

Gambar 2. Reaction dan Engagement Isu Penyakit

Ragam berita viral isu penyakit tersebut dengan sebelumnya diabetes merajai isu sepanjang Januari hingga November 2019 akhirnya tumbang bersama naiknya isu kanker minggu ini. Namun bila menilik tingginya jumlah reaction dan engagement isu HIV/AIDS (pada gambar 2), terlihat bahwa warganet paling bereaksi terhadap HIV/AIDS sangat tinggi hingga berpotensi menyalip popularitas isu kanker. Apa saja tema perbincangan HIV/AIDS, berikut petikannya:

Gambar 3. Awan Tema Berita HIV/AIDS di Media Online

Pada gambar 3 di atas,warganet terlihat menyoroti berita angka pengidap HIV dan penyebab penularan HIV. Berita tentang ODHA di daerah Tasikmalaya bertambah 100 orang setiap tahun, serta isu tentang calon pengantin baru di Cianjur bakal dites HIV mulai tahun depan. Cuplikan ragam berita ini sekaligus mewakili konsentrasi publik lebih tertuju pada isu-isu bertema “penularan HIV/AIDS”.

Penularan HIV ini ternyata menjadi frasa kunci kertarikan publik bila dilihat dari besaran jumlah komentar. Lalu, apa penyebabnya publik begitu antusias memperbincangkan kasus HIV/AIDS, simak fokus isu penyakit mengulas HIV/AIDS, berikut:

Fokus Isu Penyakit: Penularan HIV/AIDS

Beranda HIV/AIDS diantaranya dihiasi kabar dengan jumlah percakapan publik meningkat terkait angka penularan HIV/AIDS di berbagai daerah.Salah satunya lewat laman media Republika pada tanggal 10 Desember lalu menurunkan isu seputar HIV/AIDS ini di Sukabumi.

Kasus HIV/AIDS di Kota Sukabumi disebutkan dalam ulasannya paling besar berasal dari kalangan lelaki seks lelaki (LSL). Angka LSL sebagai penyumbang terbesar penyebab HIV/AIDS mewakili hingga 35 persen dari 155 orang. Padahal sebelumnya kasus terbesar berasal dari pengguna narkoba suntik (penasun) dan heteroseks.

Gambar 4. Total Reaction vs Total Comment Isu HIV/AIDS

Berita bahwa HIV/AIDS di Sukabumi dengan penularan terbesar lewat LSL tersebut memang terbukti memicu besaran reaksi dan percakapan isu HIV/AIDS hingga popularitasnya terdorong ke kuadran kinerja sebelah kanan (simak gambar 4). Bandingkan dengan isu kanker dan diabetes masih berada di sebelah kiri kuadran. Isu HIV/AIDS bahkan mendapat total percakapan tertinggi dengan 775 komentar.

Selain itu respon publik terkait meningkatnya angka penularan HIV/AIDS juga terpantau melalui metrics Evello. Di sini, keprihatinan publik terlihat jelas dengan membengkaknya angka engagement dan impression mencapai 6 juta lebih dalam percakapan melibatkan hanya 46 akun unik twitter. Benar-benar angka fantastis untuk popularitas isu HIV/AIDS.

Gambar 5. Unique Account  vs Engagement Isu HIV/AIDS

Besarnya angka penularan HIV/AIDS yang terjadi di Sukabumi dikabarkan telah disikapi oleh KPA dan Pemkot Sukabumi. Melalui langkah-langkah edukasi pencegahan HIV/AIDS ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sukabumi pada Senin (9/12).  Publik pun menaruh perhatian dan harapan besar pada upaya-upaya pencegahan HIV/AIDS seperti dilakukan Pemkot Sukabumi tersebut.

Riset Evello menghasilkan kesimpulan bahwa publik begitu menaruh perhatian terhadap ragam isu penyakit terutama HIV/AIDS jelang tutup tahun 2019. Publik terlihat bereaksi, memberikan komentar, membesarkan engagement dan impression dalam ranah percakapannya seputar HIV/AIDS, dengan keprihatinan dan kekhawatiran terhadap angka penularan HIV/AIDS diberbagai daerah akan terus meningkat di tahun 2020 mendatang. Gaya hidup generasi muda dan masyarakat di berbagai daerah kini menjadi sorotan utama warganet terkait isu HIV ini.