Big Data: Corona Menjauhkan Masyarakat Dari Politik

Keramaian Percakapan PSBB DKI Jakarta

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman menyebutkan tetap yakin bisa mempertahankan jumlah pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak meskipun ada pandemi virus corona. Dikutip dari CNN Indonesia pada Sabtu (13 Juni 2020), keyakinan Arief Budiman ini didasarkan pada dua hal.

Pertama peraturan perundangan yang menjamin profesionalitas dan integritas pelaksanaan pemilu. Kedua jaminan kesehatan dan keselamatan oleh KPU terhadap seluruh pemangku kepentingan pemilu, baik peserta, panitia dan pengguna hak pilih.

Lalu benarkah keyakinan Arief Budiman ini? Hasil penelitian menggunakan big data Evello akan memberikan persepektif lain terhadap pendapat KPU bagaimana paparan virus corona tak hanya mengancam kesehatan masyarakat, melainkan juga merubahan perhatian prioritas hidup masyarakat.

Temuan Terdahulu

Penelitian Evello pada 27 Januari 2020 melalui artikel “Big Data: Masyarakat Indonesia & Vietnam Tertinggi Waspadai Virus Corona” terdapat sejumlah temuan dimana masyarakat Indonesia dan Vietnam adalah penyebar berita tertinggi di dunia melalui jejaring Facebook tentang sebaran virus Corona. Hanya 2 berita dari 30 berita dengan sebaran tertinggi di facebook terdeteksi oleh evello menggunakan bahasa Inggris.

Dalam penelitian tersebut, reaksi pengguna Facebook terhadap berita berbahasa Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan media berbahasa Vietnam. Bahkan jumlah komentar pengguna Facebook berbahasa Indonesia juga lebih tinggi. Berita berbahasa Vietnam hanya unggul dalam jumlah sebaran dibandingkan berita berbahasa Indonesia.

Gambar 1. Reaksi Pengguna Facebook Berbahasa Indonesia dan Vietnam Terhadap Sebaran Virus Corona
Gambar 1. Reaksi Pengguna Facebook Berbahasa Indonesia dan Vietnam Terhadap Sebaran Virus Corona (Data Terakhir Diambil pada 27 Januari 2020)

Temuan ini sekaligus menunjukkan sejak awal masyarakat Indonesia menaruh perhatian terhadap sebaran dan dampak virus Corona. Data ini sekaligus memperlihatkan pada saat itu, perhatian masyarakat negara lain terhadap sebaran virus Corona tidak terlalu tinggi.

Dalam penelitian yang sama, tren berita tentang virus Corona juga meningkat tajam. Hanya dalam waktu sepekan, masyarakat disuguhkan kenaikan berita dari kurang 150 berita pada 20 Januari 2020 menjadi 1.400 berita pada 27 Januari 2020.

Sejalan dengan temuan tersebut, pada Maret 2020, Evello menemukan bahwa masyarakat Indonesia telah dibombardir lebih dari 227 ribu berita virus Corona. Jumlah berita tentang Corona pada Maret 2020 meningkat 530 persen dibandingkan pemberitaan tema sejenis sepanjang Februari 2020. Hasil penelesuran Evello menemukan pemberitaan corona pada Februari mencapai 43.009 artikel berita.

Perbandingan Jumlah Artikel Berita Bulan Februari dan Maret 2020
Gambar 2. Perbandingan Jumlah Artikel Berita Bulan Februari dan Maret 2020

Interaksi masyarakat Indonesia pada Februari – Maret 2020 juga sangat fantastis. Melalui  penelitian bertajuk “Masyarakat Indonesia Dibombardir 227 Ribu Berita Corona Sepanjang Maret 2020“, Evello memilih 10 berita dari 227.584 berita dengan sebaran tertinggi di Facebook. Kesepuluh berita tersebut tersebar 130.207 kali di facebook.

Bandingkan dengan nilai sebaran pemberitaan Presiden Joko Widodo di Facebook selama Maret 2020 misalnya. Sepanjang Maret 2020, untuk mencapai sebaran 96.975 kali dibutuhkan berita sebanyak 27.547 artikel. Disisi lain, 10 berita virus corona mencapai angka sebaran sebanyak 130.207 kali.

Pada Februari 2020, 10 berita tentang virus corona mencapai nilai sebaran sebesar 60.051 kali dikanal facebook. Angka ini kemudian meningkat lebih dari 100% pada Maret 2020.

Perbandingan Sebaran 10 Berita Terbanyak Tersebar di Facebook Periode Februari & Maret 2020
Gambar 3. Perbandingan Sebaran 10 Berita Virus Corona Terbanyak Tersebar di Facebook Periode Februari & Maret 2020

Berita-berita virus corona sepanjang Maret 2020 juga memiliki sebaran yang sangat fantastis di Facebook. Berdasarkan penelusuran Evello, sebaran berita corona mencapai 766.877 sebaran. Sementara, pada Februari 2020, berita-berita virus corona tersebar sebanyak 173.264 kali.

Pada penelitian tersebut juga ditemukan keramaian komentar terhadap sebaran virus Corona meningkat tajam.

Perbandingan Jumlah Komentar Berita Virus Corona di Facebook Periode Februari & Maret 2020
Gambar 4. Perbandingan Jumlah Komentar Berita Virus Corona di Facebook Periode Februari & Maret 2020

Melihat Keluar

Survei yang dilakukan oleh lembaga PEW Research di Amerika Serikat menemukan hanya 52% responden mengaku masih mengikuti berita-berita tentang pemilihan presiden AS pada November 2020. Temuan survei yang dilakukan pada 20-26 April 2020 ini menunjukkan adanya penurunan perhatian masyarakat dibandingkan survei pada Februari 2020. Saat itu, 59% responden menyatakan memperhatikan berita-berita tentang pemilihan Presiden AS.

Penurunan ini disebabkan oleh meningkatnya perhatian masyarakat Amerika Serikat terhadap penyebaran virus Corona. Sebanyak 87% responden mengaku menyimak berita-berita penyebaran virus Corona dengan intensitas sering dan cukup sering. Mengacu pada survei tersebut, PEW Research menyebutkan pandemi virus Corona menguasai peningkatan berita dan intensitas perhatian publik AS.

Dalam lanjutan survei tersebut, publik Amerika sebanyak 55% menyatakan tidak terlalu penting atau kurang penting mengikuti kampanye calon Presiden Amerika Serikat. PEW juga menyebutkan tinggal 18% publik Amerika Serikat yang menyatakan penting untuk mengetahui kampanye calon Presiden AS.

Corona dan Partai Politik

Sepanjang bulan Mei 2020, seluruh Partai Politik (PDIP, Gerindra, Golkar, PKS, Nasdem, PKB, PAN, PPP dan Demokrat) mendapat porsi pemberitaan media sebanyak 18.923 artikel berita. Sementara pada periode yang sama, penyebaran virus Corona di Indonesia diberitakan sebanyak 257.337 artikel berita.

Pada bulan yang sama sebaran berita seluruh partai politik di jejaring media sosial Facebook mencapai total 28.182 sebaran. Sementara, 10 artikel berita virus Corona terbanyak disebar melalui jejaring Facebook mencapai 69.410 sebaran. Seluruh artikel berita virus Corona berdasarkan penelusuran Evello tersebar 314.814 kali.

Lalu bagaimana dengan Presiden Joko Widodo? Jokowi adalah bandul politik saat ini. Total pemberitaan Jokowi selama periode Mei 2020 mencapai 22.781 artikel berita. Sementara sebaran berita Jokowi di jejaring Facebook mencapai 67.623 sebaran atau hampir 3 kali sebaran berita partai politik.

Virus Corona dan Dampaknya Masih Menjadi Perhatian Publik

Lalu benarkah perhatian masyarakat Indonesia terhadap pandemi virus Corona terbilang masih tinggi?. Untuk menjawabnya, Evello melakukan penelusuran terhadap publikasi update kasus persebaran virus Corona oleh Kementerian Kesehatan melalui Facebook Page https://www.facebook.com/KementerianKesehatanRI. Hasil penelusuran pada periode 9-13 Juni menunjukkan 2020 menunjukkan tingginya perhatian masyarakat Indonesia.

Reaksi Pengguna Facebook Terhadap Update Perkembangan Persebaran Virus Corona di Facebook Page Kementerian Kesehatan
Gambar 5. Reaksi Pengguna Facebook Terhadap Update Perkembangan Persebaran Virus Corona di Facebook Page Kementerian Kesehatan

Setiap kali Kementerian Kesehatan melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 mengumumkan perkembangan kasus ini, seketika publik bereaksi dengan cepat. Hal ini terlihat dari tingginya sebaran, komentar dan ratusan ribu reaksi pengguna Facebook.

Sementara itu, tema Kesehatan dan Ekonomi pada Mei 2020 adalah tema terbanyak menghiasi pemberitaan daring. Penelusuran Evello memperlihatkan tema tentang kesehatan masih menjadi berita paling diminati dengan jumlah berita mencapai 137.194 artikel dan ekonomi sebanyak 51.316 artikel berita.

Dengan cakupan berita sebesar ini, Evello menyimpulkan bahwa pendapat Ketua KPU bahwa politik masih menarik perhatian publik semakin jauh panggang dari api. Upaya untuk tetap mempertahankan kesehatan dan memperbaiki kondisi ekonomi akibat pandemi virus Corona masih menjadi perhatian publik.

SHARE

Trending Now