Kemarahan Novel Baswedan Pada Firli Bahuri Mendekati “Mentok”

Analisa Evello Menggunakan Pendekatan Psychology AI

Kicauan mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan pada Ketua KPK Firli Bahuri terdeteksi Evello memiliki bobot emosi marah hingga 93%. Novel menyebutkan jika Firli melakukan kejahatan serius dengan main perkara. Tak hanya dominan perasaan marah, kicauan ini juga bersentimen negatif dengan bobot mencapai 94%. Tingginya sentimen negatif menunjukkan dalamnya ekspresi tidak menyenangkan Novel terhadap Firli. Walaupun bersentimen negatif dan beremosi marah, Evello menilai jika karakter personal Novel saat mencuit dominan rasional. Alih-alih berekspresi dengan fokus pada emosinya, Novel justru mencuit dengan pertimbangan penjelasan detail. Meskipun karakter pribadinya rasional, gaya komunikasi Novel pada cuitan ini tidak seluruhnya berorientasi pada fakta. Evello menangkap bobot Self-Revealing 71% yang menunjukkan cuitan Novel cenderung bersifat opini. Bagi Firli, kicauan Novel adalah bentuk rusaknya citra sebagai Ketua KPK dan institusi KPK. Analisa Brand Image pada cuitan Novel menghasilkan Detract 100% yang berarti rusaknya reputasi Firli Bahuri sebagai ketua KPK. Pada akhirnya, cuitan Novel melalui akun twitternya memiliki pengaruh membentuk preferensi, penilaian dan kepercayaan terhadap Ketua KPK Firlu Bahuri. Dengan bobot critics 100%, ada kecenderungan publik yakin telah terjadi kejahatan serius seperti ungkapan Novel pada Firli.