Membaca Animo Publik Melalui Big Data Terhadap Kejaksaan RI

Hasil pantauan Evello pada periode 12-19 November 2021 menunjukkan adanya tren peningkatan perhatian publik pada Kejaksaan Republik Indonesia. Terutama pada periode 12-19 November 2021.

Melalui interest Korpolkam, Evello mencatat Kejaksaan menjadi lembaga terbanyak ketiga dengan jumlah ekspos terbesar berkaitan dengan penegakan hukum dibawah Kepolisian RI dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI.

Jumlah unggahan untuk Kejaksaan di semua kanal yang dipantau mencapai besaran 14.253 post hingga tulisan ini dibuat.  Dengan demikian, dalam pantauan institusi bidang korpolkam, kejaksaan menyumbang share index sebesar 7,76%.

Share Index terbesar dikuasai oleh Kepolisian RI sebanyak 81,19% dengan jumlah unggahan mencapai 149.052 posts dan KPK RI sebanyak 9,60% atau setara dengan 17.628 posts.

Share Index Evello Institusi Bidang Korpolkam
Share Index Untuk Evello Institusi Bidang Korpolkam

Data sebanyak 14.253 posts adalah jumlah yang tidak sedikit. Bahkan merupakan masukan yang berharga untuk institusi seperti Kejaksaan RI. Hal ini selaras dengan pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebutkan data adalah New Oil.

Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi dalam acara pencanangan pelaksanaan sensus penduduk 2020 di Istana Negara, Jakarta, Jumat, 24 Januari 2020.

“Data ini adalah jenis kekayaan baru. Saat ini data adalah new oil, bahkan lebih berharga dari minyak. Data yang valid menjadi salah satu kunci pembangunan,” ujar Jokowi.

Karenanya, untuk mengetahui apa yang menjadi animo publik saat ini terhadap Kejaksaan RI, Evello mengestraksi data-data yang memiliki keterlibatan tinggi oleh publik. Untuk itu, evello akan menggunakan dua fitur utama, yaitu Virality dan The Most untuk melihat sebaran berita dan keterlibatan publik pada media daring,  Youtube, Facebook, Instagram dan Tiktok.

Berita Viral Kejaksaan RI
Berita Viral Kejaksaan RI
Berita Viral Kejaksaan RI

Kompas.com, Inews.id dan CNNIndonesia.com adalah tiga media daring dengan berita terbanyak menjadi perhatian publik melalui media sosial. Berita Kompas soal kasus Ibu Valencya menjadi berita terbanyak menarik perhatian publik. Berada pada posisi kedua adalah berita dari Inews tentang pemutasian Dwi Hartanta dalam kasus tuntutan satu tahun penjara terhadap Valencya di Karawang.

Posisi ketiga terbanyak menjadi perhatian publik berasal dari CNN Indonesia soal keinginan Menko Marves Luhut Pandjaitan agar KPK, Jejaksaan dan Kepolisian menyelesaikan persoalan mafia pelabuhan.

Video Viral Kejaksaan RI
Video Viral Kejaksaan RI
Video Viral Kejaksaan RI

Dari 6 video terbanyak ditonton publik tentang Kejaksaan RI, terdapat 3 video berkaitan dengan kasus tuntutan terhadap Ibu Valencya di Karawang. Pun demikian, netizen Indonesia juga memberikan sikap fair dengan menonton video berjudul Masih ada Jaksa Yang Baik dari channel Youtube Saeful Zaman.

Di youtube, kasus Valencya terbukti ramai dengan jumlah views mencapai lebih dari 126 ribu kali ditonton melalui channel Metrotvnews dan lebih dari 50 ribu kali melalui channel Kompas.com.

Unggahan facebook Viral tentang Kejaksaan RI
Unggahan Viral Facebook Tentang Kejaksaan RI
Unggahan Viral Facebook Tentang Kejaksaan RI

Di jejaring Facebook, evello menangkap 6 konten dengan engagement tertinggi tentang Kejaksaan RI. Keenam konten tersebut berasal dari page Info Seputar Presiden, Kata kita, Inews dan Bali Channel.

Terdapat 3 isu utama berkaitan dengan Kejaksaan RI yang berasal dari 6 konten tersebut. Isu pertama soal Mafia Pelabuhan yang berasal dari akun Info Seputar Presiden. Isu kedua masih berkisar pada kasus Ibu Valencya di Karawang dan tambahan isu baru yaitu Jaksa membebaskan Comara Saeful dari tuntutan pencurian telepon genggam.

Unggahan Instragram Viral Tentang Kejaksaan RI

Untuk mengukur konten-konten paling viral tentang Kejaksaan RI di Instagram, Evello menggunakan pendekatan  dua metrik. Yaitu berdasarkan jumlah komentar terbanyak dan jumlah views terbanyak untuk kategori konten video di Instagram.

Konten Kejaksaan Dengan Komentar Terbanyak
Konten Kejaksaan Dengan Komentar Terbanyak

Dari 484 konten instagram tentang Kejaksaan RI pada periode 12-19 November 2021, terdapat tiga unggahan dengan jumlah komentar terbanyak. Ketiga unggahan tersebut berasal dari akun @infobandungkota, @tante_rempong_ dan @denpasar.viral.

Ketiga unggahan dari tiga akun instagram tersebut membahas hal yang sama, yaitu kasus tuntutan 1 tahun penjara terhadap warga Karawang bernama Valencya.

Konten Terbanyak Ditonton Tentang Kejaksaan
Konten Terbanyak Ditonton Tentang Kejaksaan

Konten terbanyak ditonton warga Instagram tentang Kejaksaan RI berasal dari tiga akun, yaitu @lagi.viral, @narasinewsroom dan @kumparancom. Kasus pencurian telepon genggam oleh seorang pria bernama Comara Saeful dan tuntutan 1 tahun penjara terhadap Valencya menjadi konten terbanyak ditonton warga Instagram.

Di jejaring Instagram, data evello memperlihatkan jika konten bertema Kejaksaan RI telah dikomentari sebanyak 31.722 komentar, menuai perhatian publik sebanyak 480.731 likes dan ditonton sebanyak 954.094 kali tayang.

Unggahan Tiktok Viral Tentang Kejaksaan RI
Konten Terbanyak Ditonton Tentang Kejaksaan
Konten Terbanyak Ditonton Tentang Kejaksaan

Video dengan tema Jaksa atau Kejaksaan di Tiktok ternyata cukup ramai menarik publik. Tiga video terbanyak ditonton warga Tiktok berkaitan dengan kasus pencurian telepon genggam oleh Comara Saeful dan tuntuntan penjara terhadap Valencya.

Kesimpulan

Evello melakukan analisa terhadap animo publik terhadap konten tentang Kejaksaan RI melalui sebaran berita daring, unggahan facebook, youtube, instagram dan tiktok.

Dengan menggunakan fitur Virality dan The Most, Evello menyimpulkan bahwa animo publik terhadap Kejaksaan RI berturut-turut adalah:

  1. Kasus tuntutan 1 tahun penjara terhadap Valencya di Karawang. Kasus ini menjadi paling ramai menarik perhatian publik selama periode pantau 12 – 19 November 2021.
  2. Kasus pencurian telepon genggam oleh seorang pria bernama Comara Saeful di Garut. Setelah sempat dipenjara, warga Malangbong ini akhirnya dibebaskan jaksa.
  3. Keinginan agar Kejaksaan RI menjadi bagian dari upaya penegakan hukum terhadap mafia pelabuhan.