Ahok Masih Penuh Pesona

Ahok Masih Penuh Pesona

Namanya kembali ramai diperbincangkan publik. Bukan karena Ia ingin. Melainkan karena pemanggilan oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Konon Erick menginginkan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk menempati pos sebagai petinggi di salah satu BUMN.

Sontak nama Ahok ramai tersorot publik kembali. Maklum, beberapa saat lalu, Ia juga ramai menjadi perhatian publik setelah mencuat perbincangkan kontroversi belanja pada APBD DKI Jakarta.

Pada Kamis, 14 November 2019, Ahok diperbincangkan sebanyak lebih dari 35 ribu kali di Twitter. Padahal, disaat bersamaan Presiden Jokowi dipercakapkan hanya 25 ribu kali kicauan.

Demikian dengan media berita daring. Sepanjang Kamis, 14 November 2019 Ahok diberitakan sebanyak 609 kali. Jauh mengungguli berita Menkopolhukam baru, Mahfud MD pada periode yang sama.

Di media sosial, pemanggilan Ahok mengundang kontroversi. Bagi para pendukungnya, kembalinya Ahok ke panggung jabatan publik disambut riang gembira.

“Maling dan penganut khilafah pasti gak suka kalau Ahok di BUMN. Karena BUMN bakal sehat.” ujar salah satu pendukung Ahok melalui akun twitter.

Sebaliknya tidak sedikit yang kontra. Selain partai Gerindra dan petinggi Partai Demokrat Marzuki Alie, konon penolakan juga muncul dari serikat pekerja PT. Pertamina TBK.

“Sudah mulai beredar Spanduk Penolakan dari mereka yang mengklaim Serikat Pekerja Pertamina atas rencana penunjukan Ahok di BUMN ini.” ujar pemilik akun @kurawa melalui linimasa twitter.

Pesona Ahok di Twitter

Terlepas dari pro dan kontra Ahok, kami di Evello menyebutnya sebagai pesona sebuah brand. Tidak banyak tokoh publik dengan brand image sangat kuat. Mengacu pada pengamatan Evello, selain Ahok ada Jokowi, Prabowo dan Anies yang selalu ramai menjadi perhatian publik.

Ahok sepanjang periode pantauan 1 Oktober – 15 November 2019 diperbincangkan oleh lebih dari 85 ribu akun twitter. Darimana ramainya keterlibatan akun unik twitter tersebut? Tentu publik masih mengingat ramainya percakapan tentang anggaran APBD DKI beberapa waktu lalu. Ahok adalah obyek pasif, tetapi terseret dalam ramainya percakapan.

Tidak hanya itu, pemanggilan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir membuat netizen ikut ramai “berkerumun” mempercakapkan Ahok.

Gambar 1. Posisi Ahok dalam kuadran percakapan di linimasa twitter dibandingkan sejumlah tokoh pada periode 1 Oktober – 15 November 2019.

Menilai Ahok Dari Sebaran Berita

Lalu apa pesona Ahok? Untuk mengetahuinya evello dapat menelusuri berita-berita mana saja yang paling banyak dibagikan melalui Facebook. Mengapa? media sosial satu ini memiliki jumlah pengguna terbesar di Indonesia. Tak heran, lembaga peneliti Amerika Serikat, PEW Research Center menyebutkan 52% remaja Amerika mendapatkan berita melalui jejaring facebook.

Gambar 2. 2.654 berita tentang Ahok tersebar sebanyak 18 ribu kali di kanal Facebook.

Berdasarkan pada Gambar 2 di atas, Ahok sepanjang periode 1 Oktober – 15 November 2019 diberitakan sebanyak 2.654 kali. Cukup tinggi untuk seseorang yang sedang dalam posisi tidak memiliki jabatan publik.

Jumlah ini lebih besar dibandingkan jumlah pemberitaan yang dimiliki oleh Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo dan Khofifah Indar Parawangsa pada periode pantauan yang sama. RK diberitakan 1.327 berita, Ganjar 1.057 berita dan Khofifah sebanyak 1.272 berita.

Sebaran berita Ahok juga terbilang sangat tinggi. Penelusuran evello menemukan berita-berita Ahok tersebar sebanyak 18 ribu kali. Jumlah komentar pun ramai dilayangkan pengguna medsos terbesar di dunia ini, lebih dari 21 ribu komentar. Jumlah emoticon yang disampaikan publik sebagai bentuk reaksi terhadap pemberitaan Ahok mencapai jumlah lebih dari 81 ribu. Sekali lagi, tidak mudah mencapai angka lebih dari 81 ribu hanya kurang dari dua bulan.

Lalu tema berita apakah yang paling ramai menarik perhatian publik? Gambar 3 berikut memperlihatkan tiga berita dengan jumlah kelekatan paling tinggi dengan warganet. Dari tiga berita tersebut dapat diketahui, isu APBD DKI Jakarta dan jabatan baru di BUMN merupakan pemicu utama ramainya perhatian publik kepada pria kelahiran Belitung Timur 53 tahun silam.

Gambar 3. Berita dengan kelekatan (sebaran, komentar dan reaksi) tertinggi di kalangan warganet mengkonfirmasi isu APBD DKI Jakarta dan jabatan di BUMN sebagai isu pemicu ramainya perhatian publik pada mantan Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama.

Kesimpulan

Ahok adalah sedikit diantara tokoh publik dengan pesona tinggi. Selain Ahok, Anies Baswedan, Joko Widodo dan Prabowo Subianto adalah tokoh yang berdasarkan pengamatan data evello selalu ramai diperbincangkan publik. Baik perbincangan pro dan kontra.

Berdasarkan pantauan evello, Ahok selalu memiliki persebaran berita yang tinggi di media sosial dan sebaliknya keramaian di media sosial memicu tingginya pemberitaan mengenai Ahok. Pesonanya masih cukup kuat bagi para pendukungnya dan mereka-mereka yang tidak berada dalam barisan Ahok untuk saling berkomentar dan berpendapat.