Mungkinkah Politik Bebas dari Pengaruh Isu Agama? ; Perspektif Big Data

Perbedaan Peran Agama

Kehidupan beragama saat ini ternyata mengalami perubahan dibandingkan dengan 20 tahun yang lalu. Demikian laporan Pew Research Center, di 27 negara yang disurvei, lebih dominan pikiran agama memainkan peran yang kurang penting dibandingkan dengan 20 tahun yang lalu. 

Gambar 1. Persentase Bagaimana pandangan publik seluruh dunia tentang peran agama di negara mereka.

Menariknya ada perbedaan pendapat dari kelompok negara. Masyarakat Amerika Utara dan Eropa cenderung melihat agama memainkan peran yang semakin berkurang belakangan ini. Terlihat pada Gambar 1, mayoritas di Amerika Serikat (58%) dan Kanada (64%) mengatakan hari ini, agama memiliki peran yang kurang penting. Sekitar setengah dari orang Eropa yang disurvei (median 52%) mengatakan agama memainkan peran yang kurang penting di negara mereka. Pada kawasan Asia-Pasifik terpecah; lebih dari setengahnya di Indonesia (83%), Filipina (58%) dan India (54%) percaya bahwa agama memiliki dampak yang lebih besar pada bangsa mereka hari ini daripada 20 tahun yang lalu. Tujuh dari sepuluh atau lebih di ketiga negara ini mengatakan agama sangat penting dalam kehidupan mereka, yang terkait dengan pandangan tentang pentingnya agama. Namun, di Korea Selatan, Jepang dan Australia, orang cenderung mengatakan agama menjadi kurang penting atau ada tidak ada perubahan.

mayoritas di Amerika Serikat (58%) dan Kanada (64%) mengatakan hari ini, agama memiliki peran yang kurang penting

 

Namun, di Korea Selatan, Jepang dan Australia, orang cenderung mengatakan agama menjadi kurang penting atau ada tidak ada perubahan.

Gambar 2. Peresentase pendapat bahwa agama memiliki peran lebih penting

Survei Pew lebih lanjut menjelaskan lebih banyak orang yang suka dengan adanya peningkatan peran agama dibandingkan dengan yang menentangnya. Pada Gambar 2. tampak masyarakat di Eropa lebih skeptis tentang peningkatan peran agama di negara mereka. Sedangkan secara umum di seluruh dunia, lebih menyukai peningkatan peran agama di negara mereka daripada menentangnya. Rata-rata hampir empat dari sepuluh (39%) mendukung perubahan ini. Rata-rata lebih dari satu dalam sepuluh (13%) menentang peningkatan peran agama, tetapi ini dapat menutupi kekhawatiran khusus di Eropa, di mana sentimen tentang peran agama beragam. Delapan dari sepuluh responden (85%) di Indonesia mendukung peran yang lebih penting bagi agama. Sedangkan yang menganggap agama tidak penting hanya 4% Pendapat yang bertentangan sebagian terjadi di Eropa. Dimana 51% responden di Swedia menentang peran agama, 47% di Perancis, dan Belanda 45%.

Di Indonesia, terbesar (83%) menyatakan bahwa peran agama saat ini memegang peranan penting dibandingkan 20 tahun yang lalu. Sementara pendapat sebaliknya hanya 6 persen, dan pernyataan tidak ada perubahan 10 %.

Politik dan Isu Agama di Indonesia

Hasil riset Pew ini, sejalan dengan tingginya partisipasi warganet pada pantauan big data Poleksosbudhankam, periode 15 April s.d. 15 Juni 2019. Dimana isu agama memuncaki percakapan dan pemberitaan. Distribusi percakapan dan publikasi media selama dua bulan ini, bisa disimak pada Gambar 3 di bawah ini

Gambar 3. Distribusi percakapan warganet di media sosial dan pemberitaan media online dengan interest Poleksosbudhankam, periode 15 April-15 juni 2019

Perbincangan dan publikasi seputar agama mendominasi selama dua bulan periode pantau ini. Perhatian masyarakat sangat tinggi terhadap agama melebihi isu lainnya.

Jika ditelisik, isu agama di Twitter diantaranya seperti pada Gambar 4. ini

Gambar 4. Isi cuitan pengguna Twitter terhadap isu agama

Selain isu agama ada isu dominan lainnya; hukum, sosial dan politik. Keempat isu ini berdasarkan data Evello selalu berkaitan satu dengan lainnya, maupun berdiri sendiri. Selain dominan isu agama hampir selalu menempati urutan ke dua dalam keramaian percakapan netizen, manakala isu lainnya juga meningkat.

Sebagai contoh data Evelllo di bulan Januari, isu agama bersama isu politik, hukum dan sosial menarik perhatian warganet, seperti grafik pada Gambar 5 di bawah ini. 

Gambar 5. Percakapan warganet pada bulan Januari 2019 yang di puncaki isu Agama, Hukum, Politik dan Sosial.

Bernegara dan politik tidak bisa dipisahkan dengan agama. Hal tersebut tercermin melihat animo masyarakat yang ramai diperbincangkan. Agama bukan bagian terpisahkan dengan politik, hukum dan sosial. Pengaruh kehidupan beragama lebih dalam pada politik perlu penelitian lebih lanjut.  

Kesimpulan

  1. Di 27 negara yang disurvei, lebih banyak yang berpikir agama memainkan peran yang kurang penting daripada peran yang lebih penting dibandingkan dengan 20 tahun yang lalu
  2. Lebih banyak orang yang suka dengan adanya peningkatan peran agama dibandingkan dengan yang menentangnya
  3. Indonesia memiliki angka tertinggi (83%, dengan median 40%) pendukung pendapat ; peranan agama sangat penting saat ini dibandingkan 20 tahun yang lalu.
  4. Agama dan politik adalah topik yang paling banyak menyita animo netizen. Memisahkan agama dan politik adalah hal yang tidak mungkin.
Researcher Evello
Ario Agung Sumantri
0811999305